Asal Harga Durian
💝Mengikat makna, mengikat ilmu 💝
🤹♀️MENSTIMULUS MATEMATIKA LOGIS PADA ANAK🤹♀️
🌞With - Shina (10 tahun)🌞
🍈Asal Harga Durian🍈
Di kampung kami sedang musih durian, bukan kampung kami saja di kampung lain pun banyak durian berjatuhan karena masak. Buah durian yang jatuh biasanya enak rasanya. Shina sejak kemarin menginap di rumah nenek bersama adiknya Shafaa. Siang ini Papa, Mama, Nenek, Om, Ama dan Abang turut serta menjemput Shina.
Sampai di rumah nenek terdapat banyak durian, manggis dan rambutan, kami kami kemudian makan durian bersama-sama.
Ama ingin membawa pulang durian sebagai oleh-oleh untuk temannya. Papa kemudian mengambil 3 ikat durian, 1 ikat berisi 6 buah durian, kemudian memberi Rp. 60.000 untuk Bapak Dula yang menjaga durian.
“Bang De, di sini durian 1 buah berapa?” tanya Ama pada papa shina.
“Lima ribu am” jawab papa.
Kemudian terjadi percakapan tentang kota Ambon yang sedang banjir durian.Shina mendengar percakapan kami sambil makan durian dan informasi yang ditangkapnya 1 durian di pasar mardika dijual Rp. 5000, bahkan ada yang Rp.1000 karena buah durian sedang banyak di kota Ambon. Tantenya mengatakan durian yang sedang kami makan terhitung murah,
“ Kenapa murah? kan yang di Mardika harganya cuma Rp. 1000 kalau yang Rp.5000 itu kan sama harganya ” Shina rupanya bingung dengan pengertian harga yang murah.
“Murah Shi, yang harga Rp.1000 itu durian yang sudah menginap 2 hari, rasanya sudah tidak enak lagi, sama juga dengan yang harga Rp.5000, sama harganya tapi itu durian dari Pulau Seram” Ama menjelaskan untuk Shina. Shina masih diam, tanda masih belum terpenuhi apa yang ingin ia ketahui.
“Kalau dari Pulau Seram berarti buahnya jatuh sudah dari kemarin karena beda pulau dengan Ambon, perjalannya saja bisa 4 jam, coba Shi bayangkan kalau duriannya jatuh pada malam hari, pagi harinya baru diangkut ke dalam truk, siang baru sampai di Mardika dan dijual” papa bercerita perjalanan durian Pulau Seram.
“Belum lagi tunggu sampai ada yang beli” sambung Shina mulai mengerti.
“Kenapa tadi Ama kasih uang, kalau kita makan kan tidak bayar” Shina menilai durian yang ia makan, karena ia tidak pernah membayar ketika makan durian, bahkan ia diberi durian dan tidak perlu membayar.
“karena yang tadi itu beli, jadi harus bayar” jawab Ama.
“ga mau gratis ya? Shi ga pernah bayar” kata Shina
“Durian yang Shi makan dari kebun Tete(kakek) jadi itu punya Shina, tidak perlu bayar” Ama berkata untuk Shina
“Shi walaupun duriannya dari kebun kita tapi kalau bukan kita yang jaga, harus dibagi hasil duriannya antara yang punya kebun dan penjaga, yang Shina makan dengan gratis itu bagiannya Shina yang punya kebun, yang dibayar itu terhitung durian dengan usaha jaga ...tunggu durian jatuh, usahanya jaganya itu jadi harga durian Shi” papa me jelaskan
“Nanti uang yang didapat dari jual durian bisa buat beli sayur dan ikan untuk makan dan beli kebutuhan lai ” papa lanjut menjelaskan pada Shina.
“oh seperti bekerja dikantor ya lalu dapat gaji kalau ini jaga durian lalu dapat uang hasil jual durian” Shina berkata sambil tersenyum
“Iya Shi, jadi setiap usaha itu pasti ada hasilnya”Ama menjelaskan untuk Shina.
Pelajaran dalam percakan sambil makan durian untuk Shina yaitu jika kita berusaha maka kita akan mendapat hasil dan harga sebuah durian adalah harga dari usaha.
🥝🍒🥝🍒🥝🍒🥝🍒🥝🍒🥝🍒🥝🍒🥝
#Tantangan10Hari#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs
Komentar
Posting Komentar