Tiga Tempat Terpisah

πŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘
*MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI*

πŸ‘©‍⚕️With Shafaa - 6 ThnπŸ‘©‍⚕️

πŸ’–πŸ’–πŸ’–Tiga Tempat Terpisah

Hasil bincang-bincang kami kemarin sore adalah Shafaa paham apa itu rejeki dan siapa yang memberikan rejeki, Shafaa juga setuju jika hari ini kami akan mencoba mengelola uang salawat milik Shafaa.
Kali ini aku memberi pengertian kepada Shafaa bahwa didalam uang yang ia dapat ada milik atau hak orang lain yaitu hak yatim dan orang miskin juga hak Allah yang menjadi tabungan akherat kita. Aku kemudian memberi contoh keranjang sedekah yang biasa aku jadikan tempat uang jumat, jika hari jumat tiba papa dan abang mengambil uang dari keranjang sedekah.
Aku mengusulkan agar Shafaa memiliki tiga tempat terpisah untuk membagi uangnya yaitu;
- Tempat uang sedekah, infak dan uang untuk ke dua sepupunya yang yatim.
- Tempat uang untuk tabungan, dan
- Tempat uang untuk belanja
Tapi Shafaa ingin tempat pembagian uang miliknya seperti dompet ku, mamanya. Aku memiliki dompet besar dengan sekat sekat yang telah aku beri lebel sesuai kebutuhan dan pengeluaran tetap bulanan. Aku kemudian mencoba menerima usulan Shafaa.
Shafaa memilih dompet merah pemberian aunty Mil, dompet hitam miliknya yang selalu ia bawa serta dan keranjang sedekah.
Uang salawat yang tersisa 240.000 kemudian dibagi empat, seharusnya;
πŸ’™Rp.24.000 untuk sedekah tapi Shafaa hanya mau memberikan Rp. 20.000 karena ia tidak menyukai 4 lembar pecahan Rp. 5000  (keranjang sedekah)
πŸ’™Rp.24.000 untuk sepupunya, Shafaa hanya menyelipkan selembar Rp.10.000 (sisi 1 dompet merah)
πŸ’™Rp.96.000 untuk menabung menjadi Rp.100.000, disisip (sisi 1 dompet merah)
πŸ’™Rp.96.000 untuk kebutuhan menjadi Rp.100.000 (sisi 2 dompet merah)
Kemudian Shafaa meletakkan pecahan Rp. 2000 sisa di sisi lain dompet yang kosong. Untuk sementara dompet hitam masih kosong. Shafaa senang dengan tempat pembagian uangnya.

Shafaa sebenarnya sudah dapat menyimpan uang sendiri tetapi dalam hal pengelolaan, Shafaa masih harus terus belajar. Pengalaan sakit karena jajan sembarangan memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi Shafaa. Shafaa juga masih kurang termotivasi untuk bersedekah, tetapi rajin membelikan hadiah barang atau makanan untuk siapa yang dekat dengannya, hal ini cukup membuat aku bersemangat untuk memberinya pemahaman tentang sedekah. Semoga ini menjadi awal bagi Shafaa untuk belajar  bertanggungjawab atas pengelolaan keuangannya sendiri.
Aamiin yra

πŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin