Pengumuman
πBincang Kisah with Saddam (15 th)π
π Pengumuman π
Jam 20.00 WIT kami menunggu pengumuman hasil pendaftaran abang Saddam mengikuti kegiatan Parlemen Remaja. Tadi ketika di meja makan Shafaa, adik bungsu Saddam sempat berdoa untuk abangnya.
Satu jam kemudian barulah kami mendapat kabar setelah Saddam keluar dari kamar, "Saddam ga lolos ma" kata Saddam sambil senyum ringan.
"Ga apa apa... biasa itu, lolos atau tidak itu Allah punya kuasa, yang penting abang sudah berusaha" kalimat ini didengar Saddam papanya.
"Ayo makan martabak dulu" ajak papa kembali.
Sambil makan aku bersyukur, Saddam baik-baik saja atas hasil pengumuman tadi. Hampir setiap hari Saddam mengingatkan aku, mamanya untuk memohon doa pada Allah. Doa mama langsung tembus ke Allah, katanya.
"Mama dan papa hanya melaksanakan hak istimewa, berdoa untuk Saddam, tapi semua itu Allah yang tentukan, Allah tahu apa yang terbaik untuk abang" kata ku, mungkin bisa dianggap cerita singkat tentang takdir.
Selanjutnya kami mendengarkan Saddam bercerita tentang detail jumlah peserta yang mengirimkan persyaratan dan penulisan, berapa kuota yang terpilih dari dapil Indonesia dan keheranannya tentang mengapa dari Maluku hanya 2 orang yang diterima tahun ini, sedangkan tahun lalu sebanyak 6 orang.
"Sabar bang... daerah kita memang mahal di ongkos" kata ku sambil bercanda.
Alhamdulillah Saddam masih bisa tersenyum senang sambil memberi info nama peserta Maluku yang lolos dari Maluku Tenggara Barat dan berkata "padahal dia maunya ikut kegitan forum Remaja yang Saddam lolos kemarin ma".
Sambil senyum aku berkata"Maunya Allah, gantian bang".
Cerita tentang takdir hari ini cukup singkat tapi plus kenyataan yang dirasakan Saddam. Hari ini kami membuat kisah kami dan akan menjadi kisah yang tersimpan dalam memori Saddam.
Semoga Saddam tumbuh menjadi anak yang tangguh dalam memenjalani kisah hidupnya. Aamiin yra
ππππππππππππππππ
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
π Pengumuman π
Jam 20.00 WIT kami menunggu pengumuman hasil pendaftaran abang Saddam mengikuti kegiatan Parlemen Remaja. Tadi ketika di meja makan Shafaa, adik bungsu Saddam sempat berdoa untuk abangnya.
Satu jam kemudian barulah kami mendapat kabar setelah Saddam keluar dari kamar, "Saddam ga lolos ma" kata Saddam sambil senyum ringan.
"Ga apa apa... biasa itu, lolos atau tidak itu Allah punya kuasa, yang penting abang sudah berusaha" kalimat ini didengar Saddam papanya.
"Ayo makan martabak dulu" ajak papa kembali.
Sambil makan aku bersyukur, Saddam baik-baik saja atas hasil pengumuman tadi. Hampir setiap hari Saddam mengingatkan aku, mamanya untuk memohon doa pada Allah. Doa mama langsung tembus ke Allah, katanya.
"Mama dan papa hanya melaksanakan hak istimewa, berdoa untuk Saddam, tapi semua itu Allah yang tentukan, Allah tahu apa yang terbaik untuk abang" kata ku, mungkin bisa dianggap cerita singkat tentang takdir.
Selanjutnya kami mendengarkan Saddam bercerita tentang detail jumlah peserta yang mengirimkan persyaratan dan penulisan, berapa kuota yang terpilih dari dapil Indonesia dan keheranannya tentang mengapa dari Maluku hanya 2 orang yang diterima tahun ini, sedangkan tahun lalu sebanyak 6 orang.
"Sabar bang... daerah kita memang mahal di ongkos" kata ku sambil bercanda.
Alhamdulillah Saddam masih bisa tersenyum senang sambil memberi info nama peserta Maluku yang lolos dari Maluku Tenggara Barat dan berkata "padahal dia maunya ikut kegitan forum Remaja yang Saddam lolos kemarin ma".
Sambil senyum aku berkata"Maunya Allah, gantian bang".
Cerita tentang takdir hari ini cukup singkat tapi plus kenyataan yang dirasakan Saddam. Hari ini kami membuat kisah kami dan akan menjadi kisah yang tersimpan dalam memori Saddam.
Semoga Saddam tumbuh menjadi anak yang tangguh dalam memenjalani kisah hidupnya. Aamiin yra
ππππππππππππππππ
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Komentar
Posting Komentar