Allah Sayang Shafaa

๐Ÿ’กTantangan Game level 3๐Ÿ’ก
๐ŸŒฟKelas bunda sayang batch #3๐ŸŒฟ

๐ŸTentang Aku - Shafaa ๐Ÿ

๐Ÿ’Ÿ Allah sayang Shafaa ๐Ÿ’Ÿ

Aku dan Shafaa lanjut pada lembar buku berikutnya. Hari ke 3 ini aku akan memastikan perasaan Shafaa kepada Sang Maha Pencipta.
Kegiatan bermain sambil membaca kali ini tentang lebah yang dapat membuat madu.  Setelah menghitung jumlah lebah dan jumlah bunga-bunga biru dalam gambar Shafaa mulai membaca.


Selesai membaca aku mencoba merview kegiatan 2 hari kemarin dan mengajukan pertanyaan yang merupakan kesimpulan latihan kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence).
“Kemarin ciptaan Allah itu apa saja ya?” tanya ku.
“Banyak ma... ada buah, pohon, sapi, dari sapi kita dapat susu maaa” jawabnya senang sambil bertepuk tangan.
"Susu dari sapi tidak kotor ma?" tanya Shafaa.
"Kalau alat yang dipakai waktu ambil susu bersih, susunya pasti bersih, tapi kalau Shafaa masak susunya dulu juga boleh" jawabku
"Rasulullah minum susu apa ya? tanyaku.
"Susu kambing bubuk" jawab Shafaa.
Shafaa tahu kalau Rasulullah minum susu kambing, tapi karena saat ini Shafaa melihat susu kambing dalam bentuk bubuk, sepertinya dalam bayangannya Rasulullah meminum susu bubuk.
"Rasulullah minum susu kambing murni, cair dan langsung dari kambing yang segar"
"Dulu sebelum minum susu kambing Rasulillah minum ASI dari ibu susunya, namanya Halimatussadiah, Nah biar tetap sehat bunda Halimatussadiah minum susu kambing setiap hari". 
Shafaa mendengarkan dengan tekun dan mencoba membayangkan cerita ku. Aku pernah bercerita tentang seekor kambing milik Halimatussadiah.
"Waktu itu belum ada susu bubuk" sambung aku mengakhiri cerita.
“Bikin susu bubuk bagaimana ma? Ditumbuk sampai halus ya?” pertanyaan Shafaa hampir membuatku tertawa, tetapi aku tahan.
“Susukan cair seperti air jadi dipanaskan sampai air menguap, jadi deh bubuknta” jawabku, kemudian menunggu pertanyaan berikutnya.
“Oh iya, Shafaa kira seperti bikin serundeng, padahal seperti masak santan kelapa ya ma, cair” Shafaa tersenyum
“Buat apa ya Allah ciptakan semua itu? aku melanjutkan pertanyaan untuk Shafaa.
“Biar biasa dimakan sama aku, biar kenyang” jawab Shafaa malu malu.
“Wah… Allah sayang kamu ya?” timpal aku.
Shafaa mengangguk senang.
Shafaa berbinar.
“Shafaa sayang Allah juga?” tanya ku untuk terakhir kalinya.
Shafaa tersenyum dan mengangguk yakin.
“Waaah yang senang…. senyumnya lebar, jadi tambah manis” kalimat ini mengakhiri kegiatan kami karena Shafaa kemudian mencium tangan ku dan berlari menghampiri papanya dan pergi ke rumah sepupunya.

๐Ÿฅ๐Ÿž๐Ÿฅ๐Ÿž๐Ÿฅ๐Ÿž๐Ÿฅ๐Ÿž๐Ÿฅ๐Ÿž๐Ÿฅ๐Ÿž๐Ÿฅ๐Ÿž๐Ÿฅ

#tantangan_hari_ke3
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin