Sang Pencipta

#Catatan Bunda Sayang
#Melatih kecerdasan

💙 Bermain bersama Shafaa 💙

🌟Sang Pencipta🌟

Bermain itu belajar dan permainan itu ilmu, seperti itulah aku memandang aktivitas bermain bagi anak-anak ku. Mengasah kecerdasan spiritual dan emosi pada ananda Shafaa merupakan bagian dari family projek kami, bukan berarti peningkatan kecerdasan yang lainnya kami abaikan, tetapi untuk kesempatan ini kami memprioritaskan SQ & EQ yang tentunya akan kami lalui dengan bermain.
Pengalaman bermain kami kali ini bersama sebuah buku yang berjudul Materi di Alam. Buku ini merupakan hadiah untuk Shafaa sehabis menerima laporan hasil belajar dan aku sudah berjanji untuk membacakannya setelah liburan tahun baru. Amatlah menarik, karena kami akan bermain tetapi dengan menggunakan sebuah buku. Permainan ini haruslah menjadi sebuah paket bimbingan dan pengarahan untuk mewujudkan tujuan family projek kami dan harus diolah sehingga Shafaa merasa gembira melakukan sebuah permainan.
Disinilah aku merasakan sesuatu yang menarik dan menantang sekaligus bersyukur karena ternyata buku yang sudah aku janjikan pada Shafaa dapat aku kaitkan dengan tujuan pembelajaran QS yaitu Mengenal Sang Pencipta. Untuk QE kali ini aku mencoba untuk meramu dan menerima apa yang akan terjadi.
Aku mempersiapkan rencana bermain kami bersama alam, sebuah buku dan situasi yang akan terjadi, what will be...will be.
Bentuk permainannya adalah pada awalnya, aku mengajak Shafaa membaca buku di teras belakang, aku hanya meminta 1 halaman buku untuk dibaca yang berisi tetang dunia yang penuh dengan benda.
Kemudian aku bertanya pada Shafaa apa saja benda yang Shafaa lihat dan boleh menyentuhnya, boleh bercerita apa saja tentang benda itu. Hari kedua berlanjut masih atas inisiatif ku, hari ketiga juga demikian, bahkan ditambah aksi mogok main karena Shafaa tidak mau difoto, tapi disitulah seru nya, Shafaa dapat mengenal emosi dirinya, apa penyebabnya, kemudian mau menerima alasan aku, tahu cara jitu menghilangkan apa yang ia rasakan dan dapat kembali bermain dalam family projek kami, lagi-lagi kami menggunakan komunikasi produktif, sebuah pengalaman EQ yang tidak terduga (what will be...will be) menjadi moment yang berharga.
Permainan selanjutnya dimulai dari inisiatif Shafaa sendiri dengan kalimat “Saya mau baca… halaman berapa ya?”.

Perubahan pada diri Shafaa setelah melakukan permainan yang merupakan “bagian kecil” dari family projek kami membuat kami bersyukur. Banyak kenangan tentang permainan kami, seperti
🍁Niatnya untuk merminta kepada Allah agar jumlah rakaat shalat 2 semua, karena menurutnya 4 rakaat terlalu lama. Shafaa meminta pada Allah buka  pada kami, orang tuanya.
🍁Tidak suka pada iklan mobil favoritnya karena isinya mengandung kebohongan, tapi Shafaa tetap menyukai mobilnya. Shafaa dapat membedakan apa yang dia tidak suka dan menurutnya kejujuran adalah hal yang baik.
🍁Shafaa menyukai warna kulitnya yang gelap dan rambulnya yang ikal, sebelumnya Shafaa selalu ingim seperti kakaknya yang berkulit terang dan memiliki rambut lurus. Shafaa dapat menerima dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah yang terbaik.
🍁Yang paling aku sukai ketika Shafaa menyebutkan nama-nama ciptaan Allah dan Shafaa sambil tertawa riang mengatakan “Shafaa….mama juga…. horeeee !!!”.
Mendengar pendapat Shafaa dan mengamati tingkahnya membuat aku bersyukur.
Aku akan berusaha memampukan diri sehingga kita dapat melewati setiap tantangan dalam membersamai buat hati kami. Semangat ...Always !!! 😉😍

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin