Fitrah seksualitas - Kelompok 1

🍀Fitrah seksualitas🍀

🔖Resume - Kelompok 1

Anak-anak belajar dari apa yang dilihat. Kenyataan sekarang ada  game yang menjurus ke pornografi atau game berbau kekerasan menimbulkan kekhawatiran karena anak gemar meniru (belajar) apa yang dilihat.
Agar dapat mengatasi kekhawatiran, orang tua harus berperan sebagai pendamping dalam membatu anak memahami fitrah seksualitasnya sepanjang masa.
Pentingnya peran Ayah dan Ibu sebagai orangtua pada setiap tahapan perkembangan usia dini.

Masalah pada anak yang biasa timbul pada zaman kekinian adalah kecanduan.
Kemudian bagaimana seharusnya agar orang tua dapat menjalankan peran dalam menumbuhkan fitrah seksualitas untuk anak usia dini?

🍀Kenali fase-fase yang dilewati anak sebagai tahapan belajar mereka

 

🍀Kenali peran orang tua, ayah dan Ibu sebagai model pembelajaran yang dapat anak-anak lihat sebagai contoh yang dapat ditiru.
Dari gambar ini  ayah berperan sebagai penanggungjawab pendidikan dan konsultan pendidikan, apa bedanya dan mengapa ayah yang berperan.
Sesungguhnya ayahlah penanggungjawab pendidikan, yang merancang arah dan tujuan pendidikan keluarganya sesuai misi keluarganya.
Ibu  yang kelak mendetailkannya menjadi proyek atau kegiatan harian. Secara fitrah bahasa, wanita lebih cerdas bahasa dibanding para lelaki. Wanita bicara 50rb sampai 70rb kata perhari, jadi ibu memang lebih banyak membersamai anak.

Ayah Konsultan Pendidikan. Melihat bahwa seorang lelaki “single tasking” dibanding wanita yang “multi tasking”, para ayah tidak bisa terlalu banyak turun dalam hal detail, bahkan mereka perlu lebih banyak berada di luar masalah agar bisa memberikan solusi yang jernih bagi para ibu yang dalam kesehariannya sudah dipenuhi banyak masalah dalam mendidik. Para ayah yang tidak mau atau sulit terlibat dalam proses mendidik anak anaknya, umumnya adalah para ayah yang tidak selesai dengan dirinya atau tidak bahagia menjalani karirnya walau sukses sekalipun, jadi mereka harus dibantu agar kembali fitrahnya dan banyak didoakan.

Beberapa masalah yang biasanya ada seiring perkembangan fitrah seksualitas anak usia dini diantaranya ketika orang tua membatasi penggunaan Hp tapi jika ada perubahan suasana dari luar seperti sepupu yang datang sehingga tidak terkontrol, maka
sebisa mungkin berusaha tetap bersamai anak dan sesekali lihat layar Hp yang sedang ditonton anak. Lebih baik jika kita bisa mengalihkan perhatian anak
dengan kegiatan yang lebih menarik perhatian mereka, cari tahu permainan favorit anak.

Kemudian bagaimana jika waktu anak banyak di sekolah, sedangkan lingkungan banyak terpapar games pornografi
atau kadaan saat ini dimana mengakses pornografi sangatlah mudah – benar-benar di ujung jari sementara mengurung anak dalam kotak steril bukan lagi pilihan mudah


🌻Sejatinya semua paparan itu datang dari luar, maka kuatkan didalam.
Saat anak bersama tanamkan nilai-nilai keimanan yang kita yakini, nilai-nilai keimanan ini ditambah dengan doa terus menerus dari ibu  bisa menjaga anak kita.
Kerjasama dengan pihak sekolah juga dibutuhkan. Ajak pihak sekolah untuk peduli misalnya dengan cara;
🌺Mengedukasi siswa tentang bahaya pornografi.
🌺Larang membawa gadget
🌺Perbanyak kegiatan ekskul positif dan lainnya.

🌻Beri pemahaman  yang relatif bijak, disampaikan kepada anak-anak bahwa internet itu bukan dunia yang terpisah dari dunia mereka (maksudnya dunia nyata).
Anak-anak perlu tahu bahwa internet adalah sarana berkomunikasi. Apa yang dilakukan melalui internet akan berpengaruh pada hidup mereka langsung saat itu atau setelah beberapa waktu.
🌻Prinsip itu yang kadang dilewatkan oleh orang tua dan buru-buru menjatuhkan sanksi karena panik dengan isu pornografi.
Setelah prinsip ini disampaikan, mungkin harus berulang-ulang, baru kita bahas dengan anak, apa yang mereka lihat.
Sampaikan  bahwa ada orang-orang yang berniat buruk dengan memasukkan gambar tidak pantas, kemudian tanyakan pendapat anak.
⛔Sesi ini yang penting.
🌻Tanyakan apa yang mereka ketahui tentang pornografi dan mengapa hal itu tidak layak disaksikan. Muslim bisa menggunakan konsep aurat, atau secara umum konsep modesty dan kesantunan bisa disampaikan.
🌻Setelah itu?
🌻Sudah, tapi belum selesai
🌻Ulangi diskusi itu beberapa waktu ke depan.

Karena kejadian akan berulang tapi dlm bentuk yg berbeda sehingga penggulangan kepada anak anak sangat diperlukan.

Kunci utamanya adalah fitrah seksualitas dan fitrah lainnya pastikan tumbuh dengan baik.

Masalah selanjutnya adalah bagaimana menyikapi anak lelaki yg gemulai dan anak perempuan yang tomboy.
Jika masih usia dini, kita bisa kembalikan fitrahnya dengan cuan metodologi batas usia kebersamaan anak bersama ayah/ibunya.

Untuk pengenalan kelamin kepada anak umur 2 tahun pakai nama sebenarnya, vagina dan penis agar anak tidak bingung. Perbedaan gender dari penamaan fisiknya otomatis telah kita edukasi. Hal ini penting untuk menghindari agar anak tidak memiliki persepsi yang negatif mengenai bagian tubuhnya sendiri.
Jelaskan jika Vagina punya perempuan, Venis punya lelaki. perlahan kita jelaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu pasti ada manfaatnya. kita bisa gunakan analogi dulu jika anak masih terlalu kecil. misal Allah menciptakan jari jemari berbeda, ada jempol yg besar, ada telunjuk, jaritengah, semua berbeda panjang/bentuknya dan masing2 punya kegunaaan.
begitu juga laki2 perempuan, sama2 makhluk ciptaan Allah tapi punya fungsi dan tugas yg berbeda.
Bagi anak laki-laki mungkin memang lebih mudah menyebutkan bagian-bagian pada organ kelaminnya karena relatif gampang membedakan antara bagian dubur dengan buah pelir dan batang pelirnya. Namun, anak perempuan tetap harus dijelaskan bahwa ada lubang vagina di antara lubang kencing dan lubang duburnya, meskipun tempatnya sangat berdekatan.
Sebagai orang dewasa barangkali kita sendiri yang harus lebih dulu memulai belajar untuk mengetahui dan menyebutkannya secara benar. Tidak mudah? Memang, namun sebagai orangtua yang memiliki harapan terbaik bagi anak-anak kita perlu mengingat bahwa persepsi yang keliru menyangkut bagian tubuhnya sendiri akan berdampak negatif bagi mereka.

Jika  anak balita  dekat hanya dengan  salah satu orang tuanya saja akan berdampak pd fitrah seksualitasnya yang tidak berkembang sempurna. Pada anak lelaki  bisa jadi akan kurang peka perasaannya. Pada anak perempuan bisa jadi agak tomboy, selain itu dikhawatirkan anak akan lebih "liar" dan tdk terkontrol dalam pergaulannya.
Untuk kasus orang tua tidak lengkap mgkin kita mengambil cerminan kisah Rasulullah ﷺ yang  dalam masa kanak-kanaknya kehilangan figur orang tua kemudian digantikan oleh kakek lalu pamannya.

Masih seputar anak usia dini dengan pornografi, timbul pertanyaan, apakah orgtua yang bermesraan di depan anak, misalnya pelukan, adalah bagian dari pornografi nyata di depan anak?
Sebagai bahan pembelajaran orang tua dapat jelaskan bahwa bermesraan boleh dilakukan jika sdh menjadi ayah-ibu.
👦👧👦👧👦👧👦👧👦👧👦👧👦

#fitrahsexualitas
#learningbyteaching
#bundasayanglevel11
#InstitutIbuProfesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin