Aliran Rasa Level 8

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก
*MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI*
๐Ÿ‘ฉ‍⚕️With Shafaa - 6 Thn๐Ÿ‘ฉ‍⚕️

๐Ÿ’–Aliran Rasa๐Ÿ’–

Memberi pemahaman agar cerdas finansial pada Shafaa, putri bungsu ku kali ini sangat menantang, gampang-gampang susah. Gampang karena kebiasaan menghemat tanpa disadari sudah dilakukan Shafaa dan aku hanya mengingatkan dan memberi alasan, Shafaa juga sudah dapat menyimpan uang yang diperolehnya tapi menjadi sulit karena uang tersebut kemudian dibelanjakan apa yang menjadi keinginannya. Aku harus melakukan komunikasi yang baik kepada Shafaa, jika tidak aku mendapat tanggapan "mama kok bicara itu lagi..." atau "mama kok ngomong itu terus ...".
 Aku juga menjadi Ratu Tega karena harus menahan hati agar tidak meluluskan permintaan Shafaa, walaupun ia sudah  pasang muka memelas.
Aku harus dapat memberikan contoh kongkrit perbedaan kutuhan dan keingin. Gampang ketika memakai contoh sebab akibat, sulit ketika akibatnya belum dapat dirasakan oleh Shafaa, seperti ketika aku memberi saran agar Shafaa menyisihkan sebagian uang untuk sepupunya yang yatim. Aku kemudian memberi istilah "Tabungan Akherat" dengan harapan Shafaa paham.
Shafaa terkadang dapat membuat keinginkannya menjadi kebutuhan yang kemudian dengan semua daya dan upaya akhirnya dapat diraihnya, seperti sebuah jam hijau tosca yang menarik hatinya, sampai sekarang jam itu masih dikenakannya. Perangai Shafaa ini mejadi catatan penting bagi kami agar dapat diarahkan menjadi hal yang positif seperri optimisme dan kerja keras dalam mencapai impian.
Yang membuat hati ku senang adalah kebiasaan menyisihkan uang sedekah dan mengumpulkan koin kembalian menjadi sebuah kebiasaan yang berlanjut hingga sekarang.
Tapi pelajaran cerdas finansial ini masih terus berjalan, apalagi beberapa hari yang lalu terjadi percakapan antara Shafaa dan papanya di dalam mobil "Shafaa mau jadi orang kaya" kata Shafaa atau pertanyaan "Kenapa papa pindah ke Ambon padahal di Jakata papa dapat uang lebih banyak?" Saat seperti ini yang biasanya kami jadikan kesempatan agar anak anak dapat lebih cerdas berfinansial bahwa uang hanya sebagian kecil dari rejeki Allah ada hal yang lebih utama dari uang yaitu kasih sayang dan ikatan keluarga, bahwa harus jadi orang kaya yang rejekinya dipakai untuk beribadah dan berbagi kebahagiaan, bahwa jika kita selalu bersyukur pasti kita akan selalu merasa kaya dan masih banyak bahwa lagi......

Kejadian kemarin juga membuatku mengingat kembali tentang pelajaran ini, ceritanya begini...
Papa: ini, papa beli orange juice untuk Shafaa dan Shina, untuk mama kopi senang biar mama senang.
Shafaa : kalau mau mama senang jangan beli kopi, beli emas... pasti mama senang
Kami semua tertawa karena memang lucu tapi otak ku berputar mencoba mengulang kembali hal-hal yang telah kami pelajari karena aku merasa jawaban Shafaa seperti jawaban matre.
Hal-hal yang tak terduga seperti ini yang kadang muncul ketika kami mejalani tantangan, sehingga untuk tantangan kali ini harus diberi hastag #Lanjutkan Perjuangan. ๐Ÿ˜„

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin