Go Green, Go Hemat

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก
*MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI*
๐Ÿ‘ฉ‍⚕️With Shafaa - 6 Thn๐Ÿ‘ฉ‍⚕️

☘☘Go Green, Go Hemat☘☘

Ketika tiba di rumah dan melihat banyak gelas berisi sisa air yang tidak habis diminum membuat aku memilih tema ngobrol sore ini adalah berhemat.
Sambil makan singkong goreng kami ngobrol bareng dan aku memilih "go green" sebagai pembuka obrolan kami.
Shina yang sudah pernah mendengar istilah itu dan sedikit paham mulai bercerita tentang go green.
"Kalau dipikir go green itu berarti menghemat juga ya..." aku mencoba menyimpulkan.
Shafaa menyimak dengan serius.
"Coba sebut apa yang selama ini mama minta untuk Shina dan Shafaa lakukan untuk menghemat". Shina dan Shafaa bergantian menjawab.
๐Ÿ’™Matikan lampu kalau sudah pagi.
๐Ÿ’™Matikan air kalau sudah tidak digunakan.
๐Ÿ’™Cabut charger kalau sudah selesai
๐Ÿ’™Makan harus dihabiskan.
๐Ÿ’™Air minum harus dihabiskan.
Shina mencoba mengingat-ingat apa lagi yang selalu membaut aku bawel.
Shafaa diam.
Aku kemudian melanjutkan "mama suka bawel ingetin Shafaa jangan main sabun atau sampo di kamar mandi, pakai sabun mandi dan shampo secukupnya, jangan terlalu banyak" aku mencoba mengingagkan Shafaa
"Kalau terlalu banyak, malah terbuang percuma dan air untuk membilas sabunnya juga lebih banyak" aku menjelaskan.
"Shafaa juga kalau pakai buku jangan baru tulis 1 baris pindah ke halaman berikutnya, kertas buku baru dipakai untuk buat pesawat" aku mengingatkan Shafaa.
"Shafaa tahu tidak, kertas itu dibuat dari serbuk kayu, jadi harus tebang pohon dulu untuk buat kertas dan tissue, makanya jangan dipakai seperlunya, kasihan kalau pohon ditebang terus" selesai kalimat ini Shafaa masih diam.
"Allah kan menciptakan kita untuk menjadi khalifah yang menjaga bumi, kalau kita malah merusak nanti kita juga yang merasakan akibatnya, coba kalau pohon ditebang semua?" tanya ku.
"Bisa banjir deh" jawab Shafaa, akhirnya Shafaa bersuara.
"Jadi yang tadi disebut itu contohnya gerakan go green" sambung aku
"Nah... kalau kita membiasakan diri berarti kita juga sekaligus belajar hidup hemat" aku kembali berbicara.
"Kalau makan harus dihabiskan itu agar cukup tenaga kita untuk bergerak, kalau makannya kurang bisa sakit, lalu kedokter" aku menjelaskan kepada Shafaa.
"Beli obat lagi deh, pakai uang" Shafaa berkata sambil tertawa.
"Bukan karena beli obat saja tapi sehat itu termasuk rejeki dari Allah, kita hidup harus ikut ketetapan Allah, aturan agama kita supaya bisa menikmati nikmatnya rejeki Allah"
"Nah jadi Shafaa dan Shina dengan berhemat berarti kita juga sudah ikutan go green, Shafaa makannya harus dihabiskan yaa" aku mencoba menegaskan kembali.
"Mama kenapa bicaranya diulang lagi sih" tanya Shafaa
"Biar Shafaa inget" jawab ku malu
"Shafaa inget kok ma" kalimat Shafaa ini akhirnya mengakhiri acara ngobrol kami. Sepertinya bicara ku sudah cukup banyak dan singkongnya mulai sedikit.
Aku tidak akan pernah bosan mengingatkan kamu Shafaa, anak ku sayang.๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin