List belanja VS Sepatu Impian

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก
*MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI*

๐Ÿ‘ฉ‍⚕️With Shafaa - 6 Thn๐Ÿ‘ฉ‍⚕️

๐Ÿ“ƒ๐Ÿ‘ŸList belanja VS Sepatu Impian๐Ÿ‘Ÿ๐Ÿ“ƒ

Kegiatan belanja bulanan hari ini, dan kesempatan aku ingin mengulang kembali pelajaran mengolah keuangan kepada Shafaa dengan cara mematuhi list belanja. Pada tantangan sebelumnya mematuhi list belanja sudah pernah dilakukan Shafaa dan hasilnya ia berhasil mematuhi list belanja kebutuhan sekolahnya, tapi ketika itu, kami berbelanja di toserba yang tidak terlalu besar, kali ini kami akan pergi ke Ambon City Center.
Mula-mula aku meminta Shafaa membaca lias belanja bulanan ku, kemudian aku memintanya menambahkan barang yang ingin dibelinya tetapi tidak boleh lebih dari Rp. 20.000, "Nanti saja kalau sampai disana baru Shafaa tahu mau beli apa... tidak lebih dari Rp. 20.000" jawab Shafaa.
Aku setuju karena yang terpenting Shafaa mematuhi aturan.
Kali ini kami sekalian mencari sepatu sekolah untuk kakak Shina, jadi sebelum membeli kebutuhan bulanan kami mampir untuk mencari sepatu. Bersama ku, Shafaa ikut serta mencari sepatu untuk kakak Shina.
"Haaa.... sepatu seperti ini yang sudah lama Shafaa cari" Suara Shafaa terdengar sangat gembira. Waaah, Sebelum Shina menemukan sepatu sekolah yang cocok untuk nya, Shafaa sudah menemukan sepatu impiannya.
Shafaa langsung membawa sepatu impiannya kepada papa, aku mengikuti Shafaa, "tidak ada di list ....laah ini sepatu kok ada resletingnya.... nyaman ga" kata ku yang kemudian disambut papa dengan kalimat menerangkan sambil mempraktekan "resletingnya untuk begini nih... diturunin lalu dilipat trus dikancing".
Langsung dirambut loncatan kecil Shafaa sambil berkata senang "Shafaa mau sepatu bagus itu... oooh ternyata buat ganti gaya toh".
Aku melirik suami ku sambil berkata "kan lagi belajar"
"Itu sepatu yang sudah lama dia mau, dan baru ketemu di sini, Shafaa kan orangnya begitu, kalau tidak, biar mau dibelikan juga Shafaa ga akan mau" suami ku mengingatkan akan pembawaan Shafaa.
Akhirnya selain kakak Shina, Shafaa juga menenteng sepasang sepatu.
Selanjutnya kami membeli kebutuhan yang sudah ada dalam list. Shafaa  dan kakaknya membantu ku, sambil aku memberi contoh cara belanja hemat yang ada di tempat kami belanja seperti;
๐ŸŽMembeli barang yang sedang promo, kami membeli 3 pasang sikat gigi
๐ŸŽMembeli pasta gigi dengan ukuran besar karena lebih murah dibandingkan ukuran kecil
๐ŸŽMembeli barang isi ulang
Catatan bagi harga promo, kita harus tahu kualitas dari barangnya, jangan pilih barang yang promo tapi kualitas kurang baik.
Setelah semua telah dibeli aku menanyakan barang apa yang akan diambil Shafaa. Shafaa terdiam, sesaat kemudian Shafaa menyusuri lorong dan kembali dengan sekotak kecil permen mint "Shafaa beli ini saja", aku sambut kata-katanya dengan senyum.
Shafaa menemani ku antri di kasir, setelah tiba giliran ku, tiba-tiba Shafaa mengeluarkan uang Rp. 50.000 yang dilipat dan memberikan kepada ku.
"Uangnya untuk apa Shafaa?" Tanya ku.
"Buat tambah uang belanja mama, takut kurang" jawab Shafaa dan langsung membuat ku terharu.
"Nanti ya, dihitung dulu, kalau cukup, Shafaa tidak usah tambah ya..." aku mencoba tidak mematahkan niatnya untuk membatu ku.
"Naah tuuh cukup uang mama, simpan saja uang Shafaa, nanti kita tabung yaa"aku berkata sambil mengelus kepala Shafaa.
Sesampai dirumah, Shafaa langsung memakai sepatunya, berlari keliling rumah dan memandang sepatunya dengan senyum.
Ketika aku sibuk membuat T10, Shafaa menyapa ku dan bertanya "mama mau teh panas? Shafaa buatkan ya?"
"Boleh... "jawab ku singkat.
Shafaa tidak langsung pergi membuat apa yang ia tawarkan tetapi tetap duduk dihadapan ku.
"Shafaa senang akhirnya bisa punya sepatu ini.... Shafaa pernah lihat dan mau beli tapi uang tabungan Shafaa tidak cukup" rupanya Shafaa ingin curhat.
"Shafaa harus rajin belajar ya, harus bersyukur bisa punya sepatu impian" kata ku kepada Shafaa.
Tak lama kemudian minuman hangat datang untuk aku.
๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ก

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari


#CerdasFinansial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin