Menabung Untuk Keinginan Yang Lebih Besar

πŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘
*MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI*

πŸ‘©‍⚕️With Shafaa - 6 ThnπŸ‘©‍⚕️

🌞 Menabung Untuk Keinginan Yang Lebih Besar 🌞

Menabung untuk mendapatkan apa yang diinginkan sudah dilakukan Shafaa sejak kecil, seperti jika Shafaa ingin membeli mainan dan harganya lumayan mahal tetapi menurut ku mainan itu bagus maka aku akan mengingatkan untuk menyimpan uang. Shafaa tidak menggunakan celengan karena ia senang menghitung uang yang disimpannya dan membuatnya tambah bersemangat.
Ketika Shafaa duduk di TK, sebuah Lembaga Keuangan Pemerintah meluncurkan prodak tabungan dan mempromosikannya di sekolah, Shafaa ikut serta menabung, dan sepertinya Shafaa sudah lupa dengan tabungannya itu, kali ini aku ingin merefresh kembali aktivitas menabungnya. Waktu itu semangat Shafaa berkurang karena tabungannya itu tidak mempunyai ATM seperti tabungan milik abangnya.
Hari ini aku mulai berbincang tentang pentingnya menabung dan memberikan alasan mengapa aku mengijinkan Shafaa membuka tabungan ketika TK.
"Uang tabungan Shafaa memang harus di dalam rekening yang tidak ada ATM nya..." aku menjelaskab kepada Shafaa dan tidak ada tanggapan.
"ATM kan untuk ambil uang... nah Shafaa kan menabung untuk nanti insyaAllah kalau Shafaa besar dan ingin melanjutkan sekolah kan" lanjut aku dan Shafaa masih terdiam.
" Abang punya ATM juga hanya untuk beli buku atau keperluan sekolah, bukan beli yang lain" masih senyap.
" Kalau Shafaa sudah bisa atur kemauan Shafaa, mana yang penting untuk dibeli dan mana kurang penting pasti mama ijinkan punya ATM" aku mencoba menjelaskan kembali.
"Boleh punya ATM ma?" Shafaa menanggapi.
"Iya boleh... kalau Shafaa sudah bisa sabar untuk langsung beli yang kurang penting dan bisa tahu mana yang perlu" jawab ku untuk Shafaa
"Kapan ma?" Tanya nya mulai dengan senyum.
"Kalau Shafaa mau belajar tidak jajan, tidak asal beli dan simpan uang yang betul, lulus SD bisa punya ATM seperti abang" jelas ku kepada Shafaa
"Kakak Shina juga ya... lulus SD baru boleh punya ATM" kalimat ini aku tujukan untuk Shafaa agar ia tahu bahwa kakaknya yang kelas 6 juga dilakukan sama walau sudah bisa mengatur uangnya sendiri.
"Yuk... kita tabung sisa uang salawatnya" aku mengajak Shafaa dan kakaknya.
Hari ini walau hujan turun tak henti tapi Shafaa bersemangat untuk pergi menabung. Di tempat menabung Shafaa sabar menunggu giliran dan kembali kerumah dengan senyum walau tidak mempunyai ATM.
Semoga semangat Shafaa terus berkobar untuk belajar.
-Aamiin yra.

πŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘πŸ’ΈπŸ’‘

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin