Cerita Sehabis Hujan
🌷🐣🌷Game Kelas Bunda Sayang🌷🐣🌷
🎯Level 1
TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI PRODUKTIF
💙 Hari Ke - 15
🎯Level 1
TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI PRODUKTIF
💙 Hari Ke - 15
Aku meminta Shafaa menemani ku ke bank. Shafaa sangat senang. Gadis kecil itu bersiap untuk pergi, tapi kemudian kecewa karena tiba-tiba hujan turun dengan deras. Aku mengajak Shafaa untuk masuk ke dalam, tapi dia mau tetap di teras memandang hujan.
Tiba-tiba hujan berhenti, kami pun pergi ke bank. Dalam perjalanan menuju bank aku mencoba bercerita masa kecil ku kepada Shafaa.
"Mama dulu dikasih uang jajan sama umi (panggilan Shafaa kepada mama ku), tapi sebenarnya uangnya bukan cuma untuk jajan saja, sebagian harus ditabung di celengan"
"Mama punya celengan"
"iya punya, tapi dari tanah liat"
Shafaa seperti membenyangkan celengan dari tanah liat.
"Celengan dari tanah liat itu, kalau sudah penuh langsung di banting" aku nelanjutkan cerita.
"Dulu karena suka jajan yang dilarang Umi, mama sakit tenggorokan, ada luka, jadi kalau telan sakit".
"Kalau tidak bisa telan nanti tidak bisa maman, bisa meninggal dong ya.."
Shafaa mendengarkan dengan tekun.
"tapi mama tidak meninggal" Shafaa berkata.
"Soalnya mama di bawa ke dokter" jawab ku.
"setelah sembuh, mama tidak mau jaja lagi, uangnya mama masukkan ke celengan"
"Kalu sudah penuh, dipecahi lalu uangnya buat beli pinsil, pulpen dan penghapus yang lucu"
"Kenapa beli pulpen, mama kan belum pakai pulpen, masih kelal 1" Shafaa bertanya panjanv lebar.
"soalnya mama suka warnanya".
Pintu kaca depan bank terbuka, kami pun masuk
🌝🌝🌝🌝🌝
Setelah selesai melakukan transaksi, Shafaa ditawari Biskuit dan permen. Shafaa menatap ku, meminta ijin tanpa bersuara.
"Ambil nak... Shafaa mau yang mana?"
Shafaa mengambil 2 buah permen. Kami pun mengucapkan terima kasih. Petugas bank kemuadian menghapiri Shafaa dan memberi biskuit. Aku tersenyum dan memberi anggukan kepada Shafaa yang kemudian menerima biskuit yang ditawarkan dengan senyum.
Selesai urusan ku, kami pun kembali. Aku memilih berjalan kaki agar dapat bercerita bengan Shafaa.
"Mama... kenapa tante kasih shafaa biskuit padahal sudah ambil permen?" tanga Shafaa membuka percakapan.
"Biskuitnya memang disediakan untuk yang punya tabungan di situ dan tante nya mau kasih untuk Shafaa lagi" jawabku.
Shafaa kemudian membaca merk biskuit yang diberikan.
"Biskuitnya yang buat banknya ya ma?"
"tidak, biskuitnya dibeli di toko lalu dibawa ke bank"
"Mama.... tadi hujan kan?"
"iya.."
"Lalu, tiba tiba berhenti hujannya"
"iya.. lalu kita ke sini deh"
"Hujannya berhenti karena Shafaa sudah berdoa"
"Berdoa apa"
"Minta sama Allah berhentiin hujan"
" Waah pintar berdoa bagaimana tuh"
"kaya doa yang suka mama baca tuh kalau hujan turun".
Aku mencoba mengingat ingat doa yang mana, karena aku tidak pernah berdoa untuk meminta hujan berhenti.
Aku melihat Shafaa malu malu untuk mulai membaca doa.
" Ya Allah berkatilah hujan yang turun ini" kalimat ini merupakan jawaban Shafaa atas pertanyaan ku.
Aku kemudian tertawa senang bersama Shafaa. Lucu sekali ketika tahu Shafaa selalu meniru apa yang aku lakukan.
🌝🌝🌝🌝🌝
💙Hal menarik apa saja yang dapatkan dalam berkomunikasi hari ini?
📌Mencoba bercerta pengalaman sebagai tefleksi dari nasehat.
📌Shafaa suka meniru.
📌 Kembali menggunakan Eye Contac
💙Perubahan apa yang dibuat hari ini dalam berkomunikasi?
📌Mencoba berbicara santai dengan Shafaa
Komentar
Posting Komentar