Pengamat

๐ŸŒท๐Ÿฃ๐ŸŒทGame Kelas Bunda Sayang๐ŸŒท๐Ÿฃ๐ŸŒท

๐ŸŽฏLevel 1
TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI PRODUKTIF

๐Ÿ’™ Hari Ke - 3

๐Ÿ”ŽPengamat๐Ÿ”Ž

Pagi ini dimulai dengan tingkah Shafaa mogok sekolah, dia ingin tinggal dirumah bersama abang dan kakaknya. Abang tidak sekolah, karena setiap hari Sabtu sekolah libur dan kakak karena sedang panas badannya dari kemarin sore.
Saya dan suami berusaha untuk mengajaknya pergi ke sekolah, dari pagi hingga tiba waktu masuk sekolah, shafaa tetap pada pendiriannya, tidak mau sekolah.
Akhirnya dengan intonasi tinggi dan tegas suamiku berhasil membuat Shafaa bergerak untuk mandi dan segera ke sekolah. Shafaa termasuk anak yang agak sulit dirayu, hal ini yang menjadi alasan bagiku untuk melakukan tantangan bersamanya.
Ada pekerjaanku yang belum selesai pagi ini,  aku meminta tolong suami untuk mengantarku setelah menjemput Shafaa. Suamiku memberitahu anak-anak, termasuk Shafaa, alasan kami harus keluar rumah hanya berdua saja. Shina, kakak Shafaa sakit, sehingga kami harus selesaikan pekerjaan ini dengan cepat kemudian pulang kerumah. Shafaa mengangguk dan tidak cemberut, tanda ia mengerti.
Setiap weekend biasanya kami melakukan aktivitas bersama-sama dan biasanya suamiku yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak-anak, berusaha menggantikan waktu yang sudah terlewati selama dikantor katanya. Aku mengambil peran sebagai pengamat yang gembira ๐Ÿ˜‰.
๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ

Sebelum waktu makan siang tiba, kami sudah berada di rumah. Dimeja makan Shafaa kembali berceloteh, bercerita tentang adik sepupunya, Raihan yang minum lempuyang dan kakaknya Shina yang kemarin minum air rendaman daun sambiloto dengan tidak konsentrasi, aku langsung berkata “ wiiih kemarin kakak kurang konsentrasi ya...” kataku
“iya.. kakak bergerak gerak waktu mau minum” jelas Shafaa
“ooh… harusnya bagaimana ya?” tanyaku
“diam ma...liat gelas” jawab Shafaa
“fokus ya?” tanyaku lagi.
Shafaa mengangguk dan tersenyum. sambil berkata “tekun… seperti baca buku”
๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ

Siang ini nenek dan Aunty Cha datang bersama Raihan, sepupu laki-laki Shafaa, berusia 2 tahun dan lucu. Mereka menghabiskan waktu bersama, bermain keliling rumah. Forum keluarga berlangsung diteras dan berlanjut di tempat belajar. Pebahasannya mulai dari si abang yang pertama kali disayang sampai teman sekolah yang  berkutu, kemudian ditutup dengan datangnya Rizal, teman kelas 3 yang datang membawa nasi kuning karena mengajinya naik ke iqra 3. Saya tetap menjadi pengamat.
๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ

Sehabis magrib, aunty Ade dan Alifia sepupu Shafaa berumur 3 tahun datang bersamaan dengan aunty Cha yang akan pulang bersama Raihan. Forum keluarga pindah lokasi,  berubah topik pembahasan dan berganti personil. Malam minggu kami banyak berkumpul dan banyak ngobrol ๐Ÿ˜€
๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ

 ๐Ÿ’™Hal menarik yang aku dapatkan hari ini adalah ;
๐Ÿ“ŒShafaa paham maksud dari kata “konsentrasi” dan mencoba menjelaskan dengan keterbatasan perbendaharaan kata yang ia miliki.
๐Ÿ“ŒAku masih membutuhkan banyak latihan untuk dapat merubah bentuk kalimat interogasi yang biasa aku gunakan dengan kalimat pernyataan observasi.
๐Ÿ“ŒMendengarkan dan mengamati Shafaa  dapat membuat aku lebih mengenalnya.
๐Ÿ“ŒAku dapat bercermin gaya komunumasiku dengan mengamati dan mendengarkan Shafaa berinteraksi dengan Nenek, Aunty dan sepupu kecilnya.

๐Ÿ’™Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?
๐Ÿ“ŒDengan pejelasan yang baik Shafaa dapat mengerti apa yang akan aku lakukan.
๐Ÿ“ŒDalam hal peting seperti sekolah, penggunaan intonasi tinggi dan tegas membuat Shafaa patuh.
๐Ÿ“ŒShafaa dapat mengerti apa yang diminta oleh kami dengan menerangkan alasan yang singkat dan jelas.
๐Ÿ“ŒHari ini aku tidak bawel, aku hanya menjadi pengamat yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin