Tolong

๐ŸŒท๐Ÿฃ๐ŸŒทGame Kelas Bunda Sayang๐ŸŒท๐Ÿฃ๐ŸŒท

๐ŸŽฏLevel 1
TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI PRODUKTIF

๐Ÿ’™ Hari Ke - 17

☺Tolong☺

"Ma.. kita boleh ke rumah mama Ama ya.." pinta Shafaa. Mama Ama adalah adik aku, biasanya jika weekend dan tidak ada kegiatan pasti akan datang bersama suaminya ke rumah kami,  menghabiskan waktu bersama.
"Katanya mama Ama yang mau datang, mama masak banyak nih"
"Tadi mama Ama telepon papa, katanya kita yang ke sana", rupanya ter jadi perubahan rencana.
"Boleh lah, nanti bawa makanannya ke sana, biar bisa makan sama-sama" kata ku kepada Shafaa.
Shafaa lompat bergembira.
"Mari papa ikat rambut Shafaa" papa berkata pada Shafaa.
Shafaa kemudian menghapiri papa dan membiarkan rambutnya ditata oleh papa.
"Kakak... ikat rambut, tolong" pinta Shafaa dengan nada ramah kepada kakaknya. Shafaa ingin mengganti warna ikat rambutnya, dan ikat rambut tersebut belum diambil, sementara papa sudah menata dan memegang erat rambut yang akan diikat. Tidak seperti biasanya, Shafaa jika minta tolong nadanya seperti memberi perintah.
Kakak yang sedang membantu ku kemudian bergerak untuk mengambil ikat rambut, baru beberapa langakah, terdengar kembali suara Shafaa "kakak ini ikat rambutnya, tolong taro lagi.... tolong kak" Shafaa meminta tolong untuk yang ke dua kalinya dengan suara lembut.
Kakaknya kemudian mengambil ikat rambut yang diberikan Shafaa, berjalan ke kamar, kemudian kembali dengan ikat rambut berwarna merah.
"Terima kasih kakak Shi" kata Shafaa kepada kakaknya.
"Kakak sayang Shafaa ya, Shafaa juga harus sayang kakak ya" kata ku kepada Shafaa dan kakaknya.
๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ

"Ma... Shafaa pergi ya" Shafaa berpamitan pada ku, kemudian kakaknya. Aku tidak ikut mereka karena aku belum bersiap untuk pergi, sementara jam makan siang sudah akan lewat.
"Mama sendirian tidak apa-apa kan?" tanya Shafaa kepada ku.
"Tidak apa-apa" jawab ku
"Nanti papa balik, makan siang sama mama nak" papa menjelaskan.
Shafaa tersenyum senang.
"Salam untuk mama Ama ya" sambung ku. Setelah mengucapkan salam, mereka pun pergi.
๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ

 "Shafaa tidak pulang?"tanya ku lewat telepon kepada Shafaa karena sudah menjelang magrib tapi belum diantar, atau telepon untuk menjemput.
"Shafaa nginap ma" jawab Shafaa.
"Loh... memang rencana mau nginap ya?" tanya ku pada Shafaa.
"iya, besok mama Ama antar pulang" jawab Shafaa.
"Ooh... Oke" jawab ku.
"Mama sama siapa?" tanya Shafaa di sana. Sepertinya Shafaa mengkhawatirkan aku jika makan malam sendiri, nada suara Shafaa terdengar seperti itu.
"Sama papa nak, nanti mama makan malam sama papa."
"Besok Shafaa pulang ma" suara Shafaa gembira kembali.
"Siip... mama tunggu yaa" jawabku
Kami pun bersalaman kemudian menutup telepon.
๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ๐ŸŒ

๐Ÿ’™Hal menarik apa yang  didapatkan dalam berkomunikasi hari ini?
๐Ÿ“ŒShafaa mulai menggunakan nada suara yang sopan ketika minta tolong kepada kakaknya.
๐Ÿ“ŒShafaa mulai menggunakan kalimat tunggal dan fokus pada apa yang di inginkannya.

๐Ÿ’™Perubahan apa yang  dibuat hari ini dalam berkomunikasi?
๐Ÿ“Œ Shafaa menggunakan nada suara ramah, yang biasanya jika minta tolong selalu menggunakan intonasi perintah.
๐Ÿ“Œ Aku lebih mengenal Shafaa karena fokus dengan komunikasi yang kami lakukan selama ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulang yang Kemarin